Kipas Thinkpad, Telkomsel, dan Indosat
Hari Kamis yang lalu kipas Thinkpad R61 milik saya mengeluarkan bunyi yang sangat keras, seperti ada benda asing yang menghambat kerjanya. Khawatir akan keselamatan processor, saya langsung mematikan laptop, dan membawanya ke service center IBM keesokan harinya.
Jumat pagi saya menelepon service center IBM terlebih dahulu, ingin menanyakan jam kerja dan perkiraan harga service. Diluar dugaan, ternyata laptop ini masih dilindungi oleh garansi resmi IBM. Laptop ini saya beli dalam keadaan bekas dari seorang penjual di forum kaskus. Walaupun bekas, garansi resmi dari IBM ternyata masih berlaku.
Siang harinya saya membawa Thinkpad ini ke service center IBM di lantai 6 gedung Wisma Lippo (sekarang sudah berganti nama menjadi Wisma CIMB-Niaga) yang berlokasi di persimpangan Jl. Gatot Subroto, Jl. Asia Afrika, dan Jl. Karapitan. Setelah ditest dihidupkan, walaupun sudah tidak terdengar bunyi keras seperti malam sebelumnya, menurut teknisi IBM getaran yang terasa memang sudah tidak bagus, dan akan diganti.
Garansi resmi mencakup semua komponen, kecuali baterai yang hanya memiliki garansi 1 tahun. Kebetulan kondisi adaptor juga sudah parah, ujungnya terpaksa ditekuk dan diselotip karena sepertinya kabel di dalamnya putus, dan ada retakan di badan adaptornya. Adaptor pun termasuk dalam tanggungan garansi, sehingga saya akan mendapat ganti yang baru. Sayangnya mesti dilakukan pemesanan dahulu, sehingga saya dipersilahkan membawa lagi laptop saya pulang. Mereka akan menghubungi saya setelah spare part tersedia. Walaupun begitu, saya lega karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk kipas laptop dan membeli adaptor baru yang sudah diancang-ancang jika ada kelebihan rezeki. Terima kasih bagi pemilik pertama laptop ini, yang telah melindunginya dengan garansi internasional selama 3 tahun.
Dari gedung Lippo, saya lanjutkan perjalanan ke Gallery Telkomsel di Gedung Wisma Pos Jl. Banda. Saya hendak menghentikan layanan Flash Unlimited di kartu Halo saya. Sayangnya, karena Flash Unlimited ini merupakan versi Corporate, saya harus menunggu selama setahun sebelum bisa menghentikannya. 1 tahun layanan ini sebenarnya nanti tanggal 5 Februari, tetapi CS Telkomsel yang melayani saya menolak untuk menerima permintaan tersebut sekarang, karena ini termasuk ‘pending’. Jika form aplikasi tersebut hilang, maka dia yang mesti bertanggung jawab. Ya apa boleh buat, nanti tanggal 4 atau 5 Februari terpaksa saya kembali ke sana.
Selesai urusan dengan Telkomsel, saya melanjutkan perjalanan ke BEC, menuju Gallery Indosat untuk menghentikan layanan Indosat 3.5G unlimited. Sekarang saya sudah puas dengan layanan dari Smart sehingga memiliki koneksi yang tidak akan digunakan akan menjadi pemborosan dan beban bulanan, sehingga lebih baik saya hentikan saja. Kartunya juga tidak bisa digunakan untuk telepon dan sms, sehingga saya tidak punya kepentingan lagi dengan nomer Matrix tersebut.
Satu hal yang menarik perhatian saya, adalah sikap yang ditunjukkan oleh CS Telkomsel dan Indosat. CS Telkomsel menyambut konsumen dengan sapaan ramah dan senyuman. Mereka berusaha memberi penjelasan dengan nada suara yang ramah, memohon izin ketika hendak meninggalkan konsumen sementara waktu, dan keramahan lainnya. Pelayanan seperti ini saya peroleh juga dari CS BCA. Tetapi di Gallery Indosat, sikap CS-nya sungguh jauh berbeda. Tak ada senyuman, sapaan ramah, dan penjelasan untuk konsumen. Mereka seperti robot, menghadapi konsumen dengan wajah yang kaku (bisa dibilang jutek), sedikit bicara. Saya tidak tahu apakah ini akibat kesalahan penerimaan karyawan Indosat, kurangnya pelatihan cara menghadapi konsumen bagi CS, ataukah suasana kerja di Indosat yang membuat pegawai-pegawainya merasa tertekan, sehingga tidak bisa lagi untuk sekedar tersenyum ramah dan memberi sapaan hangat kepada konsumen.
Gallery Indosat di BEC juga mengalami perubahan besar sejak saya terakhir kesana. Dulu ruangannya cukup luas, dan sikap CS nya cukup ramah. Saya mengurus hilangnya nomer Mentari saya bersama dengan HP, dan dalam waktu singkat saya bisa memperoleh SIM card pengganti dengan nomer yang sama dengan nomer yang hilang. Sekarang ruangan Gallery Indosat tinggal 1/2-nya. Ruangan yang terkesan sempit itu bisa jadi memicu stress bagi karyawan yang sehari-hari harus datang dan bekerja di sana. Saya saja sebagai pengunjung merasa tidak betah berlama-lama di ruangan sempit seperti itu. Desain ruangan saat ini juga membuat ruang tunggu bagi konsumen menjadi semakin sempit, sehingga sangat mengurangi kenyamanan selama menunggu antrian.